Rabu, 13 Mei 2015

Brand Voice


Sebelum kita masuk lebih dalam, gue akan bahas apa itu brand voice. Brand voice adalah bagaimana perusahaan mengekspresikan pesannya. Karena makin sengitnya persaingan, pesan yang kita berikan harus jelas, menghibur, berguna dan relevant. Ada 12 element penting dalam brand voice.

1. Word length
Short words dapat dipakai jika pesan yang ingin disampaikan adalah "simple and direct" sedangkan longer words menyampaikan nuansa "sophistication dan nuance". Penggunaan short words memberikan impact yang besar sedangkan longer words memberikan softer and relaxed effect.

2. Sentence length
Kalimat yang pendek memberikan pesan yang singkat dan jelas, sedangkan kalimat yang panjang memberikan pesan yang complex. Rule of thumb yang dapat digunakan adalah kalimat harus dapat diucapkan dengan jelas dalam satu tarikan nafas.

3. Tempo
Phrase yang digunakan perusahaan sebaiknya tidak terlalu singkat atau panjang. Tujuannya untuk membuat konsumen tetap tertarik. Pemberian rima juga membantu kita untuk menciptakan tempo yang menarik.

4. Pronouns
Saat kita membahas tentang perusahaan kita, ada beberapa pilihan yang dapat digunakan. Sudut pandang orang pertama(kami). Penggunaan sudut pandang orang pertama memberikan pesan yang instan dan kesan reachable. Sedangkan sudut pandang ketiga(PT X) memberikan pesan bahwa detached.

5. Jargon
Jargon adalah kata khusus yang sering digunakan oleh professional. Jargon yang kita gunakan dapat dikatakan buruk jika membingungkan konsumen dan menyembunyikan kebenaran. Sedangkan jargon yang baik memberikan kesan bahwa konsumen adalah bagian dari sebuah komunitas. Jargon yang baik juga dapat menghemat waktu dan tempat. Sebaiknya kita menggunakan jargon hanya saat kita yakin bahwa konsumen kita tahu apa yang dimaksud oleh jargon kita.


6. Clichés
Cliches sebaiknya dihindari karena memberikan pesan yang dinilai tidak fresh dan kuno. Apalagi jika banyak perusahaan pesaing menggunakan cliches yang sama, maka kita harus mengeluarkan biaya lebih agar 'dapat dibedakan' dengan pesaing.

7. Casual
Saat kita menyampaikan pesan, sebaiknya kita menggunakan bahasa yang tidak terlalu formal karena memberikan kesan relaxed, accessible dan membuat konsumen seolah-olah berada dalam bercakapan.

8. Mistake and rule breaking
Ada waktunya dimana kesalahan dapat meningkatkan ketertarikan orang pada sebuah brand tertentu. Seperti brand cereal yang sengaja dinamakan Froot Loops, bukan Fruit Loops.
Sekian dulu corat-coret gue tentang brand voice, Cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar